Perlu
dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliable dengan instrument
yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti. Kalau dalam objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul
memberikan data berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya
hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok
tetap berwarna merah.
Instrument
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.
valid berarti instrument tsb dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur. Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan
teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tsb tidak
valid jika digunakan untuk mengukur apa yang hendak dikukur.
Dengan
menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, aka
diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrument
yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan reliabel. Hal ini tidak berarti bahwa dengan menggunakan
instrument yang telah teruji validitas dan reabilitasnya, otomatis hasil data
penelitian menjadi valid dan reliabel. Hal ini masih akan di pengaruhi oleh
kondisi objek yang diteliti, dan kemampuan orang yang menggunakan instrument.
Oleh karena itu peneliti harus mampu mengendalikan objek yang diteliti dan
meningkatkan kemampuan dan menggunakan instrument untuk mengukur variable yang
akan diteliti.
Menurut Azwar (1986) Validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Menurut Masri Singarimbun,
realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali –
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.
Maka dari itu, disini saya telah menyediakan materi statistika dasar mengenai Pengujian Validitas dan Reabilitas, agar mempermudah anda untuk memahaminya, dibawah ini ada link untuk mengunduhnya, silahkan di unduh:https://docs.google.com/document/d/1y27QAAGGQ2N5BgH0hW1rgMx6J0o9bCzfqXAlebYJPrM/edit?usp=sharing
Terima Kasih atas kunjungan anda di blog saya in dan jangan lupa tinggalkan komentar anda mengenai blog ini.
0 komentar:
Posting Komentar